Saham Boeing Jeblok Usai Kecelakaan Air India, Rp 205 T Menguap

Saham Boeing Jeblok, Saham produsen pesawat Boeing anjlok 7,8% menjadi US$ 197,3 dalam pra pembukaan perdagangan di Bursa Efek New York. Penurunan tersebut setara dengan lenyapnya kapitalisasi pasar senilai US$ 12,58 miliar atau setara Rp 205,05 triliun. Adapun kapitalisasi pasar Boeing pada pra pembukaan mencapai US$ 148,77 miliar (Rp 2.425 triliun).

Saham Boeing Jeblok

saham Boeing anjlok hingga 8% dalam perdagangan pra-pasar AS setelah kecelakaan tragis yang melibatkan pesawat Boeing 787-8 Dreamliner milik Air India. Kejadian ini kembali memicu kekhawatiran investor tentang keselamatan dan reputasi Boeing, yang sebelumnya telah terpuruk akibat insiden serupa pada 2019.

Insiden Kecelakaan Air India Flight 171

Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner dengan nomor penerbangan 171 lepas landas dari Bandara Sardar Vallabhbhai Patel di Ahmedabad, India, menuju London Gatwick pada pagi hari 12 Juni 2025. Pesawat tersebut mengangkut 242 orang, termasuk 169 warga negara India, 53 warga negara Inggris, 7 warga negara Portugal, dan 1 warga negara Kanada. Namun, pesawat tersebut hilang dari radar dan dilaporkan jatuh di area pemukiman dekat bandara, mengakibatkan kebakaran hebat. Penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan, dan belum ada informasi resmi mengenai jumlah korban jiwa atau luka .

Dampak Finansial: Rp 205 Triliun Menguap

Akibat kecelakaan ini, saham Boeing turun tajam hingga 7,5% dalam perdagangan pra-pasar, mencapai harga $198,45 per lembar. Penurunan ini menyebabkan kapitalisasi pasar Boeing berkurang sekitar $13,5 miliar (sekitar Rp 205 triliun), menambah tekanan pada perusahaan yang sebelumnya telah mengalami penurunan saham sebesar 32% sepanjang tahun 2024 .

Reaksi Pasar dan Investor

Analis dari IG Group, Chris Beauchamp, menyatakan bahwa insiden ini mengingatkan kembali pasar akan masalah keselamatan yang pernah melanda Boeing, khususnya terkait model 787 Dreamliner. Meskipun Dreamliner sebelumnya dianggap sebagai pesawat andalan, kecelakaan ini dapat mempengaruhi persepsi publik dan kepercayaan investor terhadap Boeing .

Sejarah Masalah Keselamatan Boeing

Kecelakaan Air India Flight 171 menambah panjang daftar masalah keselamatan yang pernah dihadapi Boeing. Pada 2018 dan 2019, dua kecelakaan fatal yang melibatkan model 737 MAX, Lion Air Flight 610 dan Ethiopian Airlines Flight 302, menyebabkan 346 orang tewas dan memicu grounding global terhadap pesawat tersebut. Investigasi mengungkapkan adanya masalah pada sistem MCAS dan kurangnya pelatihan pilot, yang berujung pada penurunan reputasi dan kerugian finansial besar bagi Boeing

Langkah Boeing Pasca Insiden

Boeing telah mengeluarkan pernyataan resmi yang menyatakan bahwa mereka sedang mengumpulkan informasi. Hal ini lebih lanjut mengenai kecelakaan ini dan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk penyelidikan lebih lanjut. Perusahaan juga berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada keluarga korban dan memastikan keselamatan penerbangan di masa depan .

Implikasi Bagi Industri Penerbangan

Insiden ini dapat mempengaruhi industri penerbangan secara luas, terutama terkait dengan kepercayaan terhadap produsen pesawat. Maskapai dan regulator penerbangan mungkin akan melakukan evaluasi ulang terhadap armada pesawat mereka, khususnya yang menggunakan model 787 Dreamliner. Selain itu, perusahaan asuransi dan investor juga akan lebih berhati-hati dalam menilai risiko yang terkait dengan industri ini.

Kesimpulan

Kecelakaan Air India Flight 171 merupakan tragedi yang tidak hanya berdampak pada korban dan keluarga mereka. Hal ini tetapi juga memiliki implikasi luas bagi Boeing dan industri penerbangan secara keseluruhan. Bagi investor, insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya mempertimbangkan faktor keselamatan dan reputasi perusahaan dalam pengambilan keputusan investasi. Kedepannya, Boeing harus bekerja keras untuk memulihkan kepercayaan publik dan memastikan bahwa insiden serupa tidak terulang kembali.

https://frinterprovincial.com/

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*