Kanker payudara menjadi salah satu jenis kanker dengan jumlah pengidap tertinggi di Indonesia. Adapun alasannya karena minimnya kesadaran untuk melakukan deteksi dini. Menurut Global Cancer Observatory yang merupakan bagian dari World Health Organization (WHO), Indonesia masuk ke dalam negara dengan penderita kanker tertinggi. Per tahun 2022, setidaknya tercatat lebih dari 408 ribu penderita kanker di Indonesia.
Mengapa Kanker Payudara Menjadi Ancaman Serius?
Kanker payudara merupakan salah satu penyakit mematikan yang paling sering menyerang wanita di seluruh dunia. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker alat vital adalah jenis kanker dengan jumlah kasus terbanyak dan menjadi penyebab kematian tertinggi akibat kanker pada wanita. Di Indonesia sendiri, menurut data Globocan 2020, terdapat lebih dari 68.000 kasus kanker payudara baru setiap tahunnya, dengan angka kematian yang terus meningkat.
Kenyataan ini menunjukkan pentingnya deteksi dini dalam mencegah kematian akibat kanker alat vital . Sayangnya, masih banyak wanita yang tidak menyadari gejala awal kanker alat vital hingga penyakit berkembang ke stadium lanjut. Oleh karena itu, edukasi dan kesadaran terhadap gejala awal kanker alat vital sangat penting.
Apa Itu Kanker Payudara?
Kanker payudara adalah pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali di jaringan payudara. Kanker ini bisa berkembang di berbagai bagian payudara, termasuk saluran susu (duktal), lobulus (kelenjar susu), atau jaringan lainnya.
Meski paling sering terjadi pada wanita, pria juga dapat terkena kanker payudara, meskipun kasusnya jauh lebih sedikit.
Faktor Risiko Kanker Payudara
Sebelum membahas gejalanya, penting untuk mengetahui beberapa faktor risiko utama kanker alat vital :
-
Usia: Risiko meningkat seiring bertambahnya usia.
-
Riwayat keluarga: Memiliki keluarga dekat (ibu, saudara perempuan) dengan kanker alat vital .
-
Mutasi genetik: Seperti BRCA1 dan BRCA2.
-
Gaya hidup tidak sehat: Konsumsi alkohol, merokok, kurang olahraga, dan obesitas.
-
Riwayat menstruasi dan reproduksi: Menstruasi dini atau menopause terlambat, tidak pernah melahirkan, atau melahirkan pertama setelah usia 35 tahun.
-
Paparan radiasi: Terutama di area dada.
Gejala Kanker Payudara yang Harus Diwaspadai
Deteksi dini bisa menyelamatkan nyawa. Oleh karena itu, kenali tujuh gejala umum kanker alat vital berikut ini:
Benjolan di Payudara atau Ketiak
Ini adalah gejala paling umum. Benjolan biasanya tidak terasa sakit dan terasa keras serta tidak bisa digerakkan dengan mudah. Benjolan bisa ditemukan di area payudara maupun di sekitar ketiak.
Tips: Rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) setiap bulan setelah menstruasi untuk mendeteksi perubahan ini sejak dini.
Perubahan Ukuran atau Bentuk Payudara
Jika salah satu payudara terlihat membesar, mengecil, atau berubah bentuk secara tidak wajar, ini bisa menjadi tanda adanya pertumbuhan jaringan abnormal.
Perubahan pada Kulit Payudara
Kulit payudara bisa tampak seperti kulit jeruk (peau d’orange), menebal, berkerut, atau mengeriput. Ini bisa menunjukkan adanya penyumbatan pada saluran getah bening.
Puting Tertarik ke Dalam
Perubahan arah puting, terutama jika sebelumnya tidak seperti itu, bisa menandakan adanya kanker di balik jaringan puting.
Keluarnya Cairan Abnormal dari Puting
Cairan yang keluar bisa berupa darah, cairan bening, atau berwarna cokelat kekuningan. Ini adalah salah satu tanda yang tidak boleh diabaikan, terutama jika terjadi secara spontan tanpa ditekan.
Kemerahan atau Ruam di Area Puting dan Payudara
Ruam, gatal, atau iritasi di area payudara bisa dikira infeksi kulit biasa. Namun jika tidak sembuh-sembuh, bisa menjadi gejala awal kanker inflamatori.
Nyeri pada Payudara atau Ketiak
Meski nyeri bukan gejala utama, kanker payudara yang sudah lanjut bisa menimbulkan rasa sakit. Jika nyeri terasa terus-menerus dan tidak hilang dalam beberapa minggu, sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Stadium Kanker Payudara: Dari Awal Hingga Lanjut
Penting untuk memahami bahwa kanker payudara memiliki beberapa stadium, mulai dari 0 hingga IV. Stadium awal (0–II) umumnya memiliki tingkat kesembuhan tinggi jika ditangani dengan cepat. Namun, kanker yang sudah mencapai stadium III atau IV cenderung menyebar ke organ lain dan lebih sulit diobati.
Semakin cepat gejala dikenali, semakin besar peluang sembuh.
Deteksi Dini Kanker Payudara: Langkah yang Menyelamatkan
Beberapa metode untuk deteksi dini antara lain:
-
SADARI (Periksa Payudara Sendiri): Dilakukan sebulan sekali.
-
SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis): Dilakukan oleh tenaga medis, disarankan setiap tahun.
-
Mammografi: Pemeriksaan dengan sinar X, disarankan untuk wanita usia 40 tahun ke atas secara rutin setiap 1–2 tahun.
-
USG Payudara atau MRI: Untuk deteksi lebih lanjut jika ada benjolan yang mencurigakan.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Menemukan Gejala?
Jangan panik. Tidak semua benjolan atau perubahan di payudara berarti kanker. Namun, penting untuk segera berkonsultasi ke dokter agar bisa dilakukan pemeriksaan lanjutan seperti biopsi, mammografi, atau USG.
Penanganan lebih awal akan membuat hasil pengobatan jauh lebih efektif dan risiko komplikasi menurun drastis.
Pencegahan Kanker Payudara: Bisa Dimulai dari Sekarang
Meskipun tidak semua kasus bisa dicegah, ada beberapa langkah yang dapat menurunkan risikonya:
-
Menjaga berat badan ideal.
-
Rutin berolahraga.
-
Mengurangi konsumsi alkohol dan berhenti merokok.
-
Menyusui bayi, jika memungkinkan.
-
Menghindari terapi hormon jangka panjang tanpa pengawasan medis.
-
Rutin melakukan deteksi dini sesuai usia dan risiko pribadi.
Kesimpulan
Kanker payudara memang menjadi penyumbang kematian tertinggi di antara jenis kanker lainnya, namun bukan berarti tidak bisa dicegah atau diobati. Kuncinya ada pada edukasi, kesadaran, dan deteksi dini.